Rabu, 02 Februari 2011

Pengenalan Dasar PHP

Halaman website yang dinamis tidak dapat dibuat hanya dengan perintah-perintah HTML. Jika dengan hanya perintah-perintah HTML, setiap halaman dengan perubahan sekecil apapun harus diedit atau diulang tag-tag HTML-nya.
Karena itulah kemudian dikembangkan tehnik-tehnik untuk membuat perintah-perintah (yang biasa disebut dengan program / script) untuk menampilkan halaman-halaman web secara dinamis. Teknik inilah yang dikenal luas sebagai web programing.
Ada banyak teknik-teknik pemrograman web. Tetapi secara umum kita dapat meng kategori kannya ke dalam dua bagian berdasarkan lokasi dijalankannya perintah-perintah dalam program tersebut. Kedua kategori tersebut adalah :
  • Server-Side Programming, dimana perintah-perintah dijalankan di Web Server
  • Client-Side Programming, dimana perintah-perintah dijalankan di client, dalam hal ini adalah Browser.
PHP adalah bahasa pemrograman script Server-Side Programming yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.
PHP adalah sebuah bahasa yang HTML embedded, artiya perintah-perintah dalam PHP dapat menyatu dengan tag-tag HTML dalam sebuah file. Sebuah program PHP tidak lebih adalah sebuah file HTML yang didalamnya kita masukan perintah-perintah tertentu.
Sintaks PHP
Karena PHP adalan sebuah bahasa yang HTML embedded maka harus ada sebuah cara untuk memisahkan bagian mana dari file tersebut yang merupakan PHP. Cara tersebut antara lain :
  1. <? …. ?>
  2. <?php …… ?>
  3. <script language=”php”>……</script>
Titik-titik diisi dengan perintah-perintah PHP. Cara pertama sering dipergunakan karena paling ringkas, cara kedua dapat digunakan untuk kombinasi XML (Extended Markup Language), yaitu sebuah bahasa yang merupakan pengembangan dari HTML. Sedangkan cara yang ketiga dapat digunakan untuk mengantisipasi editor-editor yang tidak dapat menerima tag 1 dan 2, contohnya Frontpage.
Contoh :

  1. <html>
  2. <body>
  3. <?
  4. Echo “Hello World”; //perintah ini menuliskan Hello World
  5. ?>
  6. </body>
  7. </html>
Baris 1, 2, 6 dan 7, adalah tag-tag HTML. Baris 3 dan 5 berisi escape-characters PHP sehingga semua yang berada di dalamnya adalah perintah PHP. Baris 4 adalah perintah / statemen untuk menampilkan “Hello World”.
Setiap perintah / statemen dalam PHP diakhiri dengan karakter titik koma (;). Baris 3,4 dan 5 sebenarnya juga dapat diletakan satu baris, karena escape-characters dan perintah pada PHP bisa diletakan satu baris. Pada baris 4 terdapat komentar yang ditandai dengan //.
Variabel
Variabel adalah sebuah tempat untuk menyimpan sebuah data yang nilainya dapat berubah-ubah. Setiap variabel dalam PHP diawali dengan karakter $. Misalnya variabel x dapat kita tuliskan di PHP dengan $x.
Nama variabel di PHP bersifat case-sensitive, artinya huruf besar dan huruf kecil berbeda. Meskipun demikian PHP bukan bahasa yang case sensitive, karena hanya nama variabel saja yang case sensitive, sedangkan kata kunci dan fungsi tidak.
Dalam PHP untuk menginisialisai / membuat sebuah variabel, cukup mengisi variabelnya dengan sebuah nilai tertentu yang diinginkan, tidak seperti pada bahasa tertentu yang mengharuskan programmer mendeklarasikan terlebih dahulu variabelnya.
PHP mengenali variabel dengan berbagai macam tipe, yaitu :
  1. Skalar, yaitu variabel yang hanya memiliki sebuah nilai tunggal. Variabel skalar dapat bertipe :
    a. Bilangan bulat, dikenal dengan istilah integer.
    b. Bilangan real (floating point), dikenal dengan istilah double.
    c. Serangkaian karakter, dikenal dngan istilah string.
  2. Array, yaitu variabel yang memiliki sekumpulan nilai tertentu dengan
    berbagai tipe skalar dan memiliki indeks, seperti sebuah tabel.
  3. Objek, yaitu variabel yang memiliki properti dan method.
Tipe dari sebuah variabel secara otomatis akan ditentukan sesuai dengan nilai yang diisikan ketika membuat variabel tersebut. Tetapi variabel juga dapat dipaksa agar bertipe tertentu dengan menggunakan casting. Sedangkan tipe array dapat diinisialisasi dengan dua cara, mengisi langsung dan dengan menggunakan perintah array.
Contoh :
  1. <html>
  2. <body>
  3. <?
  4. //inisialisasi variabel integer
  5. $x=10; //kita mmiliki x bertipe integer
  6. $y=15; //y juga bertipe integer
  7. $z=$x+$y; //z juga integer dengan nilai 25
  8. ?>
  9. </body>
  10. </html>
Setiap variabel dalam sebuah bahasa selalu memiliki scope, yaitu posisi dimana sebuah variabel terdefinisi. Variabel dalam PHP terdefinisi pertama kali dibuat sampai file yang bersangkutan habis. Sehingga jika kita menuliskan sebuah perintah misalnya echo $a, sementara variabel a belum dibuat / diinisialisasi sebelumnya maka perintah tersebut tidak akan menghasilkan apa-apa.
Operator
Ada 6 macam operator dalam PHP, yaitu :
  • Operator Aritmatika
  • Operator String. Hanya ada satu operator string dalam PHP, yaitu penggabungan (“.”). Perhatikan contoh 2 baris 20.
  • Operator Penugasan (Assignment) Operator penugasan dalam PHP adalah “=”. Artinya operan disebelah kiri kita isi dengan operan disebelah kanan. Perhatikan contoh 2 yang penuh dengan operan ini.
  • Operator BitwiseSebuah integer sebenarnya diinterprestasikan dalam bentuk bit-bit.Operator Bitwise mengubah bit-bit tertentu dalam sebuah integer menjadi on atau off.
Percabangan

Perintah pencabangan adalah perintah yang memungkinkan pemilihan atas perintah berikutnya yang akan dijalankan.
Ada dua macam perintah pencabangan pada PHP,yaitu :
  • IF
  • WITCH
Perintah IF memungkinkan kita untuk memilih perintah berikutnya yang akan dijalankan sesuai dengan kondisi tertentu.
Contoh :
  1. <?
  2. $a = 5;
  3. $b = 6;
  4. if ($a>$b) {
  5. echo “a lebih besar dari b”;
  6. }
  7. Else {
  8. Echo “a lebih kecil atau sama dengan b”;
  9. }
  10. ?>
Baris 7 dijalankan jika kondisi pada baris 6 bernilai benar. Baris10 akan dijalankan jika kondidi pada baris 6 bernilai salah.
Perintah SWITCH dapat digunakan percabangan untuk mengevaluasi apakah sebuah variabel / ekspresi bernilai tertentu.
Contoh :
  1. <?
  2. $suhu = 25;
  3. $b = 6;
  4. if ($a>$b) {
  5. echo “a lebih besar dari b”;
  6. }
  7. Else {
  8. Echo “a lebih kecil atau sama dengan b”;
  9. }
  10. ?>
Fungsi
Fungsi adalah sekumpulan perintah operasi program yang dapat menerima argumen input dan dapat memberikan hasil output yang dapat berupa sebuah nilai ataupun sebuah hasil operasi.
Fungsi dideklarasikan dengan statemen function diikuti nama fungsi dan beberapa argumen input.
Sintak :
function ( argumen_input ) { operasi fungsi; return nilai; }
Contoh :
function kali( $bil1 ,$bil2 ) { $hasil = $bil1 * $bil2; return $hasil; }
Dalam pemberian sebuah nama fungsi, maka nama fungsi itu tidak boleh sama dengan nama fungsi yang telah disediakan oleh PHP contohnya fungsi echo, print dan lain-lain.
Argumen Fungsi secara default, argumen dikirimkan ke fungsi adalah berupa nilai saja. Jadi kita tidak bisa mengubah nilai variable yang dipakai sebagai argumen di dalam fungsi. Jika kita mengubah nilai argumen di dalam fungsi maka nilai asli pada variable tetap.
Agar kita dapat mengubah nilai asli variable di dalam fungsi maka kita harus mengirimkan argumen berdasarkan reference. Caranya dengan menambahkan tanda “&” didepan variable saat kita memanggil fungsi.
Contoh :
function tambah_satu ( $a ) { $a++ ; } $a = 10; tambah_satu ( &$a ); // tanda & digunakan untuk mereferensikan variabel echo $a ; // output 11 ?>
Kalau cuma untuk satu tahap biasanya fungsi kurang bermanfaat, tetapi kalau sudah beberapa proses yang memerlukan perhitungan yang sama, fungsi menjadi solusinya :
function tambah_satu ( $a ) { $a++ ; } for ($i=1, $i++, $i<=9) { $a= $i; tambah_satu ( &$a ) ; echo $a . ” “; }

Tidak ada komentar:

Posting Komentar